Curah Hujan Meningkat, Kasus DBD di Jakarta Bertambah

Ida Farida
Mar 03, 2024

Petugas melakukan fogging untuk menekan penyebaran vektor penular DBD. Foto: kosadata

KOSADATA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta mengalami peningkatan tajam, kendati masih berada di bawah angka kasus tahun 2023. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, hingga 19 Februari 2024, tercatat ada 627 kasus dengan IR (Index Ratio) DKI Jakarta sebanyak 5,57/100.000 penduduk.

 

“Berdasarkan tren data kasus mingguan tahun 2024, tercatat sudah terjadi peningkatan kasus jika dibandingkan pada minggu awal bulan Januari. Saat ini sudah masuk minggu ke-9, data kasus menunjukkan peningkatan yang tajam mulai minggu ke-5, yaitu di awal bulan Februari. Kami mengimbau warga waspada dan menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) Plus (kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti),” ujar Ani dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/3/2024). 

 

Lebih lanjut, Ani menjelaskan, data sebaran kasus DBD di wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat sebanyak 34 kasus, Jakarta Utara sebanyak 74 kasus, Jakarta Barat sebanyak 208 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 145 kasus, Jakarta Timur sebanyak 161 kasus, dan Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus.

 

“Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di setiap wilayah Jakarta. Sejauh ini, tidak tercatat kematian atas kasus tersebut,” tutur Ani.

 

Kemudian, Ani menyampaikan gejala yang dirasakan penderita apabila tertular DBD, yaitu ditandai dengan demam 2–7 hari yang disertai manifestasi pendarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemakonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asitesis, efusi pleura, hipoalbuminemia), serta beberapa gejala lainnya, seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0