Aa Gym: Ilmu Tanpa Niat Lurus dan Hati Bersih Bisa Jadi Musibah

Ida Farida
Apr 25, 2025

Pimpinan Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar. Foto: Daarut Tauhid

KOSADATA — Pimpinan Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar kembali mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan hati dalam menuntut ilmu agama. Pria yang akrab disapa Aa Gym itu menyampaikan pesan sederhana, namun penuh makna: jangan sampai ilmu agama yang dipelajari menjadi sia-sia hanya karena niat yang keliru.

 

"Kenapa banyak orang belajar agama, tapi kelakuannya tidak sebanding dengan ilmunya? Kenapa tidak sedikit yang ceramah, tapi tidak cocok dengan ceramahnya? Penyebab pertama adalah salah niat," ujar Aa Gym dalam akun YouTube AA Gym Official, Jum'at, 25 April 2025.

 

Menurutnya, keberkahan ilmu itu datang bukan semata dari jumlah kitab yang dibaca atau seberapa jauh seseorang menimba ilmu ke berbagai penjuru dunia, melainkan dari niat yang benar, semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Ia menegaskan, Allah Maha Mengetahui isi hati manusia dan segala bisikan di dalam dada.

 

“Kalau datang ke pengajian, ikut kuliah, menghafal Al-Qur’an, atau belajar ke luar negeri — ke Al-Azhar, Madinah, Makkah, Sudan, Maroko, atau di mana pun — tapi niatnya tidak ikhlas, itu seperti sampai ke tempat tapi tidak dapat cahaya. Karena cahaya ilmu itu hanya diberikan oleh Allah kepada orang yang tulus, yang benar-benar menyerahkan hidup dan matinya untuk Allah,” katanya.

 

Aa Gym pun menyinggung soal kecenderungan manusia yang gemar hitung-hitungan dalam berbuat baik, terlebih soal sedekah. Ia menegaskan bahwa rezeki tidak akan berkurang dengan sedekah, justru akan bertambah keberkahannya. Apalagi bila kebaikan itu diberikan kepada orang tua.

 

“Jangan hitung-hitungan. Allah pasti catat, pasti tahu, pasti balas. Tidak ada ceritanya harta berkurang karena sedekah. Yang rugi itu kalau pelit,” ujar Aa Gym, disambut senyum para jemaah.

 

Ia juga menekankan pentingnya rasa syukur dalam hidup. Menurut Aa Gym, seseorang yang tak mampu bersyukur atas hal kecil, apalagi berterima kasih kepada sesama manusia, tidak akan mampu bersyukur kepada Allah SWT. Rasa terima kasih, menurutnya, adalah bagian dari adab dalam agama.

 

Tak hanya soal niat dan sedekah, Aa Gym juga mengingatkan bahwa ilmu bisa menjadi ujian berat bagi manusia. Ia mengutip kisah iblis yang dahulu lebih dahulu mengenal Allah, lebih dahulu taat, namun jatuh karena ujub — merasa lebih baik daripada Nabi Adam AS.

 

“Iblis itu ilmunya tinggi. Tapi karena ujub, sombong, dia berkata, ‘Aku lebih baik dari dia. Aku dari api, dia dari tanah.’ Aba wastaqbaro. Enggan dan takabur,” kata Aa Gym.

 

Oleh sebab itu, menurutnya, ilmu dan amal harus selalu disertai dengan mujahadah — upaya sungguh-sungguh untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin seperti sombong, iri, dengki, dan ujub. Tanpa program membersihkan hati, ilmu dan amal justru bisa menjadi penyakit yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

 

“Ilmu itu ujian. Amal juga ujian. Kita baru bisa dikatakan lulus kalau ilmu dan amal itu membuat hati jadi bersih,” tutup Aa Gym.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0