Wahyu Dewanto Minta Pengelola Gedung Rutin Latih Pegawai untuk Mitigasi Bencana

Ida Farida
Jan 25, 2025

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto. Foto: ist

KOSADATA - Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto, mendorong Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk bekerja sama dengan para pengusaha di sektor industri, terutama pengelola gedung tinggi guna mengadakan pelatihan mitigasi bencana secara rutin.

 


Pelatihan ini diharapkan memberikan pembekalan bagi para pegawai mengenai penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan teknik penyelamatan diri saat terjadi kebakaran.

 

 

Imbauan ini disampaikan Wahyu menyusul meningkatnya kasus kebakaran yang terjadi belakangan ini. Menurut politisi Partai Gerindra itu, pemahaman tentang pencegahan kebakaran, penggunaan APAR, serta cara menyelamatkan diri adalah pengetahuan yang wajib dimiliki oleh seluruh pegawai di industri.

 

 

"Saya kira pelatihan penggunaan APAR maupun cara menghadapi situasi kebakaran perlu dilaksanakan," ujar Wahyu kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).

 

Sebagai langkah jangka pendek, jika pelatihan langsung dari Dinas Gulkarmat belum dapat dilakukan, Wahyu menyarankan agar para pegawai memanfaatkan media sosial untuk memahami cara penggunaan APAR.

 


Salah satu platform yang bisa dimanfaatkan adalah YouTube, yang banyak menyediakan panduan pemadaman api.

 

 

“Penting untuk terus mengulang informasi ini agar menjadi perhatian. Sosialisasikan info tersebut,” ungkap Wahyu.

 

 

Lebih lanjut, Wahyu mengingatkan agar pemilik usaha industri secara rutin memeriksa dan memelihara kondisi APAR agar tetap berfungsi dengan optimal.

 


Dinas Gulkarmat pun diharapkan dapat memfasilitasi pelatihan bagi petugas yang ditunjuk oleh masing-masing perusahaan maupun pengelola gedung.

 

 

Selain itu, Wahyu menekankan pentingnya pemeriksaan berkala terhadap jalur evakuasi darurat, seperti tangga darurat dan pintu keluar, untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut tidak terhalang oleh barang-barang atau tidak memenuhi standar keselamatan.

 

 

“Banyak kasus di mana tangga darurat malah


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0