Foto ilustrasi: Pixabay/QuinceCreative
KOSADATA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir November 2024 tercatat sebesar USD 424,1 miliar. Dengan asumsi kurs Rp 16.311 per USD (kurs acuan BI per 15 Januari 2025), ULN Indonesia setara dengan Rp 6.917,49 triliun.
"ULN Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat sebesar USD 423,4 miliar. Dalam sebulan, ULN Indonesia bertambah sekitar USD 700 juta," ujar Bank Indonesia dalam keterangannya, kemarin.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), ULN Indonesia tumbuh 5,4% pada November 2024, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 7,7% yoy yang tercatat pada Oktober 2024. Penurunan laju pertumbuhan ini dipengaruhi oleh perlambatan pada sektor publik dan penurunan pada ULN swasta.
"Posisi ULN pemerintah pada November 2024 tercatat sebesar USD 203 miliar, dengan pertumbuhan tahunan (yoy) sebesar 5,4%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 8,6% yoy yang tercatat pada Oktober 2024," katanya.
BI menjelaskan bahwa perkembangan ini dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing melalui Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan berbagai program dan proyek pemerintah.
ULN pemerintah banyak dialokasikan untuk sektor-sektor seperti jasa kesehatan, pendidikan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi. Meskipun demikian, posisi ULN pemerintah tetap terkendali karena hampir seluruh utang memiliki tenor jangka panjang (99,9%).
Sementara itu, ULN swasta Indonesia pada November 2024 tercatat sebesar USD 194,6 miliar, mengalami kontraksi sebesar 1,6% yoy,
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0