Kuasa hukum terdakwa kasus gagal ginjal akut, Yunus Adhi Prabowo. Foto: IAI
KOSADATA - Hakim pengadilan negeri Kota Kediri menjatuhkan vonis 2 tahun penjara serta denda Rp1 miliar subsider 3 bulan penjara untuk terdakwa yang terjerat kasus gagal ginjal akut. Vonis hakim ini jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang dituntut hukuman 9 tahun penjara.
Kuasa hukum para terdakwa, Yunus Adhi Prabowo yang juga Advokat PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) membenarkan putusan pidana 2 tahun untuk terdakwa kasus gagal akut itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yaitu pidana 9 dan 7 tahun.
"Tim kuasa hukum tetap mengapresiasi keputusan hakim,namun kami masih berkeyakinan bahwa kasus ini merupakan tindak pidana korporasi lantaran dilakukan perusahaan farmasi berbentuk perseroan terbatas (PT), bukan dilakukan kliennya secara personal, sehingga harusnya terdakwa bisa bebas," ujar Yunus Adhi Prabowo dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).
Lebih lanjut, Yunus mengatakan para terdakwa masih memiliki 7 hari untuk memikirkan langkah hukum selanjutnya apakah akan banding atau tidak. Untuk itu, pihaknya akan mengembalikan langkah selanjutnya kepada klien untuk opsi banding.
"Yang jelas IAI tetap mendampingi dalam setiap proses hukum yang dijalani anggota IAI, dan juga Jaksa Penuntut Umum juga punya hak untuk banding," katanya.
Dalam persidangan kali ini Ketua Umum IAI, Noffendri Roestam, Ketua IAI PD Jatim Ketua PC Kediri juga hadir dalam persidangan untuk memberikan dukungan moral kepada Nony Satya Anugrah, Aynarwati Suwito dan Istikhomah selaku anggota IAI.
Pada persidangan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0